Tuesday, September 14, 2010

Pemerintah Akan Tertibkan Aliran Yang Lebarannya Tak Seragam

Walaupun lebaran tahun ini serentak yaitu 10 September, namun juga ada beberapa kumpulan umat yang berlebaran di tanggal 9 bahkan 8 September, sehingga masih terdapat perbedaan penetapan 1 Syawal, walau jumlah mereka tidak banyak namun bisa jadi menjadi terlihat tidak harmonis. oleh karena itu pemerintah mulai memperhatian khusus kondisi tersebut. Kementerian Agama (Kemenag) sebagai otoritas keagamaan tertinggi di Indonesia akan mengundang wakil kelompok masyarakat Islam tersebut untuk menyamakan kriteria dan cara pandang. Terutama dalam hal menentukan hari besar Islam yakni awal Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha.

Salah satu aliran yang setiap tahun lebarannya tidak pernah sama,  bahkan terkesan memang membedakan diri untuk eksistensinya

Salah satu aliran yang setiap tahun lebarannya tidak pernah sama, bahkan terkesan memang membedakan diri untuk eksistensinya

“Banyak hal yang membedakan kriteria dan cara pandang. Ada yang pakai pasang surutnya air laut, ada yang langsung melihat hilal. Mereka harus diingatkan lagi,” kata Suryadharma. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meyakini ada keinginan kelompok tersebut untuk duduk bersama sekaligus menyamakan persepsi. Secara perlahan persamaan harus dicapai, karena itu Kemenag akan memfasilitasi semua secara intensif setelah Lebaran ini. “Diharapkan, semakin menipis perbedaan di antara ormas Islamm;” kata dia.

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Nasaruddin Umar menyatakan saat ini kelompok yang berbeda sudah berkurang. Tahun lalu ada tujuh kelompok yang berbeda, sedangkan tahun ini berkurang tinggal dua kelompok. Namun, menurut Nasaruddin, kelompok yang terlebih dahulu melaksanakan 1 Syawal 1431 H ini melakukan kegiatan tidak mengganggu masyakat. “Mereka melakukannya di tengah perkebunan luas. Jadi, tidak kelihatan oleh publik. Mereka tidak menggunakan takbir dengan sound system,” ujarnya.

Nasaruddin menjelaskan bahwa dari pertemuan Badan Hisab Rukyat (BHR) Kemenag pada 2 September 2010, kelompok mayoritas masih menjalankan puasa. “Mereka hari ini melaksanakan 1 Syawal, tetapi mayoritas ada yang puasa dan sekaligus menunda Lebaran dan memilih merayakan bersama umat Islam mayoritas,” ujarnya.
Source: JPNN

No comments:

Post a Comment